Percaya pada Qadar Baik dan Buruk: Tanda Keimanan Sempurna
Pelajari makna iman kepada takdir (qadar) baik dan buruk dalam Islam, lengkap dengan dalil, hikmah, dan pengaruhnya terhadap kehidupan seorang Muslim | Attaufiq
Tim Attaufiqjariyah.com
8/8/20251 min read


Pendahuluan
Dalam rukun iman, percaya kepada qadar (takdir) baik dan buruk menempati urutan terakhir, namun bukan berarti kurang penting. Keyakinan ini merupakan pilar penting dalam membentuk hati yang tenang, jiwa yang sabar, dan semangat yang kuat dalam menjalani kehidupan. Tanpa iman kepada qadar, seseorang mudah terombang-ambing oleh ketidakpastian hidup.
Pengertian Iman kepada Qadar
Iman kepada qadar berarti meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik itu berupa kebaikan maupun keburukan, telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan ilmu dan kehendak-Nya. Allah Mahatahu atas segala sesuatu sebelum ia terjadi, dan tidak ada satu peristiwa pun yang luput dari takdir-Nya.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis
📖 Al-Qur’an
> "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut takdir (ketentuan)."
(QS. Al-Qamar: 49)
📜 Hadis
> “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
(HR. Muslim)
Empat Tingkatan Iman kepada Qadar
1. Ilmu (Pengetahuan Allah)
Allah mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi, baik yang tampak maupun tersembunyi.
2. Kitabah (Penulisan di Lauhul Mahfuz)
Segala sesuatu telah ditulis oleh Allah di Lauhul Mahfuz.
3. Masya’ah (Kehendak Allah)
Apa pun yang terjadi hanya bisa terjadi atas izin dan kehendak Allah.
4. Khalq (Penciptaan Allah)
Allah menciptakan semua makhluk dan amal perbuatannya.
Hikmah Percaya kepada Qadar
🌿 Melahirkan Ketawakkalan
Membuat hati berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berikhtiar.
💪 Memberi Kekuatan saat Musibah
Seorang mukmin tidak mudah patah semangat dan terus tegar dalam ujian hidup.
✨ Menumbuhkan Rasa Syukur dan Sabar
Mensyukuri segala nikmat dan bersabar dalam menghadapi cobaan.
🌈 Menghindari Rasa Iri dan Dengki
Meyakini bahwa rezeki, kedudukan, dan nasib sudah ditentukan, sehingga tidak merasa iri kepada orang lain.
Kesalahpahaman yang Perlu Dihindari
Beberapa orang menyalahgunakan pemahaman tentang takdir sebagai alasan untuk malas berusaha. Ini adalah pemahaman yang keliru. Islam memerintahkan manusia untuk berusaha (ikhtiar) semaksimal mungkin, karena ikhtiar juga bagian dari takdir.
Kesimpulan
Iman kepada qadar baik dan buruk membuat seorang Muslim memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari skenario Allah yang Maha Bijaksana. Keyakinan ini mengajarkan kita untuk hidup lebih tenang, sabar, dan tetap bersemangat dalam berusaha, tanpa terjebak pada keputusasaan.
Bagikan artikel ini sebagai bagian dari dakwah dan pengingat, serta kunjungi situs www.attaufiqjariyah.com untuk artikel Islami lainnya.